Javascript/HTML

Translate

Minggu, 22 Juli 2012

Emosi Yang Bergemuruh..!


Lihat Saja Nanti!


oleh Irene Asi Rumenta Tambunan pada 1 April 2012 pukul 21:05 ·

Air mata yang turun bukan air mata kesedihan, tapi air mata penuh amarah, air mata yang selama ini aku sembunyikan hanya untuk diriku sendiri

Aku sudah begitu emosi, kau pancing terus dengan cibiran mu yang menyakitkan hati, kali ini aku tak diam, kali ini aku tak berlalu dari hadapan mu, aku berontak, aku lawan dengan segenap kekuatan, aku lawan dengan aliran emosi yang mulai merasuk jiwa

Ya, aku sudah tau bahwa aku akan menangis, tapi bukan tangis kekalahan, tangisan luapan emosi karena aku tak bisa mencurahkan segenap kekesalan ku yang tlah begitu menggunung

Aku membenci mu, dengan segenap hati dan pikiran ku aku benar-benar membenci mu, rasanya ingin ku layangkan tinju ku di wajahmu, ingin ku tarik rambut panjang mu, ku cakari seluruh tubuh mu dan tusukkan belati di bagian perutmu, aku sudah benar-benar di kuasai kebencian, aku sudah benar-benar ada dalam kuasa kegelapan

Aku begitu membenci mu hingga rasanya aku mampu mengakhiri hidupmu, kau yang mulai, kau terus pupuk kebencian di diri ku dengan kata-kata pahit mu, dengan makian-makian mu yang tak pernah berhenti, dengan umpatan-umpatan mu yang selalu berhasil membuat ku menangis di dalam kamar ku (satu-satu nya ruangan yang dimana makian mu tak bisa menembus temboknya)

Sudah lama ku cari bagaimana cara nya untuk menyelesaikan ini semua, aku kah yang harus mati terlebih dulu atau kau?

Kali ini aku yang menangis, menangisi kepedihan ku selama ini, menangisi emosi ku yang mulai meledak, saat ini mungkin kau merasa puas, saat ini mungkin kau merasa menang, tapi lihat saja nanti apa kau masih bisa mencibir? Lihat saja nanti apa kau masih bisa trus menyombongkan diri? Lihat saja nanti kan ku buat kau sujud d depan kaki, lihat saja nanti...!


*dalam keadaan penuh emosi banyak kata yg bisa terangkai, kisah nyatakah atau hanya sekedar fiksi biarlah aku dan Tuhan ku yang tau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar